Laman

Ahlan Wasahlan

Selamat Datang di Gerbang Ilmu Duniaku
Semoga bermanfaat ^^

Rabu, 02 Mei 2012

Hakikat Cinta


HAKIKAT CINTA

Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.

Hikam:

"Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik." (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)

Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Cinta memang sudah ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita.

Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.

Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.

Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling bersentuhan.

HATI-HATI DENGAN CINTA

   Cinta… sebuah kata yang sudah sangat dipahami oleh semua orang. Sebuah perasaan yang dengannya seseorang mau melakukan segala sesuatu demi mencapai apa yang dia cintai tersebut. Namun hakikatnya, cinta tidaklah hanya terbatas pada hubungan antara dua orang insan, bahkan lebih dari itu. Segala ibadah yang kita lakukan, kesemuanya itu tidak akan dapat kita lakukan jika tidak ada rasa cinta kepada zat yang kita sembah, yaitu Alloh Ta’ala. Cinta adalah ruh penggerak yang mendorong seseorang beribadah, maka apabila cinta hilang, maka ibadah akan terasa hambar.


 Pembagian Cinta
Cinta yang dapat memberikan manfaat bagi seorang hamba antara lain :

 Cinta kepada Alloh
   Yakni cinta yang menyebabkan merendahkan diri dan mengagungkan yang dicintainya tersebut serta menumbuhkan rasa taat untuk melaksanakan perintah dan menjauhi segala larangan yang dicintainya tersebut. Cinta seperti ini khusus untuk Alloh semata dan tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya. Sebagaimana firman Alloh:

“Demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, Karena kita mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam. Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang-orang yang berdosa.” (QS Asy Syu’ara: 97-99)                  maksudnya yaitu menyamakan selain Alloh dengan Alloh dalam hal cinta dan ibadah.
Cinta karena Alloh
   Yaitu mencintai segala sesuatu yang dicintai oleh Alloh. Seperti mencintai para rosul, malaikat dan kaum mukminin. Demikian juga cinta kepada berbagai bentuk amal ketaatan seperti sholat, puasa, membaca Al Quran dan sebagainya. Cinta ini akan menghasilkan kebalikannya, yaitu benci karena Alloh. Contohnya membenci orang kafir, ahli maksiat dan berbagai macam amal kekafiran dan kemaksiatan. Kesempurnaan iman seseorang tidak akan terwujud tanpa adanya rasa cinta dan benci ini. Rosululloh bersabda yang artinya, “Barang siapa mencintai seseorang karena Alloh, membenci seseorang karena Alloh dan memusuhi karena Alloh, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Alloh hanya dapat diperoleh dengan hal tersebut. Seorang hamba tidak akan merasakan nikmat iman, sekalipun banyak sholat dan puasa, sehingga bersikap demikian.” (HR Ibnu Jarir)

   Cinta yang didasari karena kasih sayang atau naluri
Seperti cinta kepada orang tua, anak, orang lemah, makanan, minuman, pakaian,tempat tinggal dan sebagainya. Cinta seperti ini tidak boleh diutamakan daripada cinta kepada Alloh ataupun cinta karena Alloh.

                                                                                                                                       2
Alloh berfirman yang artinya :
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allohlah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali Imran: 14)
  Pada ayat ini Alloh mengabarkan bahwa sesungguhnya manusia diberi naluri untuk mencintai hal-hal itu semua. Namun begitu, Alloh menjadikan rasa cinta tersebut sebagai ujian bagi setiap manusia. Apakah mereka akan mengutamakan rasa cintanya tersebut daripada ketaatan dan menggunakannya demi mencapai ridho-Nya ataukah sebaliknya. Perhatikanlah firman Alloh yang artinya,
“Katakanlah: “Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan-Nya”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS At Taubah: 24)
  Alloh ta’ala tidak hanya mengancam orang-orang yang mengutamakan cinta naluri dan kasih sayang mereka daripada cinta kepada Alloh dan karena Alloh dengan hukuman-Nya. Namun Alloh juga menyebut mereka sebagai orang-orang yang fasik, yakni orang-orang yang menyimpang dari ketaatan kepada Alloh.
Bentuk-Bentuk Cinta yang Terlarang
  1. Mendahulukan kecintaan terhadap sesuatu apapun dibandingkan cinta kepada Alloh.
  2. Mencintai orang-orang kafir.
  3. Lebih mengikuti perintah, larangan ataupun ucapan orang yang dicintainya (semisal orang tua, istri atau suami dan lain sebagainya) padahal dia tahu bahwa perintah, larangan atau ucapan tersebut bertentangan dengan syariat Islam.
  4. Menentang syariat yang diajarkan Rosululloh dengan ajaran nenek moyangnya ataupun adat istiadat karena fanatik terhadap nenek moyang.
  5. Mencintai dunia, takut mati dan tidak mau berjihad di jalan Alloh dengan segala macam maknanya.
Ya Alloh, kami memohon kepada-Mu, untuk memberikan kami rasa cinta kepada-Mu, rasa cinta kepada orang-orang yang Engkau cintai dan rasa cinta kepada segala amal ketaatan yang dapat mendatangkan rasa cinta kami kepada-Mu.
                                                                                                                       
                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar