Kelas XI lalu kami di beri kesempatan untuk melakukan drama
detik-detik proklamasi sebagai pemenuhan tugas Sejarah dan Seni Budaya.
Inilah Naskah dalam pementasan ^^
Inilah Naskah dalam pementasan ^^
Naskah Drama Proklamasi
Di
tengah kemelut dan rasa lelah dalam berjuang mempertahankan wilayah dan keadaan
Indonesia . Nanarnya keadaan semakin mencekam, perasaan itu semakin
menggebu-gebu dalam hati, asa bangsa Indonesia untuk merdeka dan lepas dari
penderitaan yang di sebabkan jajahan negeri Jepang semakin berkubar .
(
Kembali ke radio Jepang informasi semangat juang ! kabar terbaru yang perlu di
ketahui. Pada hari ini 14 Agustus 1945 Jepang telah kalah oleh tentara sekutu )
Syutan
Syahir :” berita ini harus segera saya
sampaikna kepada Chairul shaleh dan teman –teman yan lain “(ucapnya ketika
mendengar berita tersebut)
Syutan
sahrir bergegas menemui chairul shaleh yang merupakan ketua pemuda (golongan
muda) yang berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Syutan sahrir :”assalamu’alaikum
chairul shaleh , ada yang perlu sya sampaikan
Chairul shaleh : “ jangan tegesa-gesa
duduklahdan berbicara apa yang gendak engkau sampaikan “
Syutan
sahrir :”baru saja saya mendengar
berita dari radio bahwa Jepang telah kalah oleh tentra sekutu.....”
Chairul shaleh :”benarkan ? ini berita yang
perlu kita bicarakan dengan para pemuda yang lain. Tahanlah sebentar ! saya
akan coba mengumpulakn mereka sekarang .”
Dengan
para pemuda yang terdiri dariSukarni, Wikana , Chairul shaleh , Sudanco singgih
, sucdanco subeno dan syutan sahrir pun berkumpul dalam suatu ruangan .
Syutan sahrir mencoba memulai pembicaraan dengan
menjelaskan apa yang dia dengan di radio tadi pagi.
Sudanco Subeno :”ini sebenarnya kabar yang harus
kita manfaatkan untuk mempercepat kemerdekaan bangsa Indonesia.”(jawabnya
sigap)
Sudanco
singgih :”benar, Jepang telah kalah oleh bangsa kekutu . hal buruk yang mungkin
saja terjadi jika kita tidak mempercepat kemerdekaan bangsa Indonesia adalah ke
khawatiran jika bangsa kita akan di berikan kepada sekutu oleh Jepang”
Sukarni
:”ia , jika bangsa kita jatuh
ke tangan sekutu, maka akan semakin sulit untuk
kita
merdeka”(ujarnya menambah)
Wikana :”saya sangat setuju, bagaimana jika
hal ini kita bicarakan kepada pak Soekarno, agar dia mempercepat kemerdekaan
bangsa ini. Bahkan lusa kita harus sudah merdeka”(meyakinkan )
Sukarni :”ide
bagus, baiklah besok kita pergi ke rumah Soekarno?”
Chairul
shaleh :”biar saya dan Wikana yang akan
pergi menemui Soekarno. Untuk menyampaikan tentang hal ini.”
Wikana :”siap
............laksanakan!”
Setelah
obrolan para pemuda tersebut, akhirnya
esok hari tanggal 15 Agustus 1945 Wikana dan Chairul shaleh datang
menemui Soekarnountuk menyampaikan ke inginan pemuda agar kemerdekaan bangsa
Indonesia dapat di percepat.
Wikana :
( tok.....tok..............tok) ”assalamu’alaikum”
Terdengar
jawaban salam dari Fatmawati(istri Soekarno)yang kemudian membuka pintu dan
mempersilahakan Wikana dan Chairul shaleh untuk masuk menemui Soekarno.
Tidak lama mereka menunggu akhirnya mereka
bertemu denga Soekarno.
Chairul shaleh :”assalamu’alaikum
pak Soekarno, kami mohon maaf jika kedatangan kami amatlah mendadakdan
mengganggu aktivitas bapak.”(ucapanya meneruskan setela Soekarno menjawab
salamnya)
Soekanro :”tidak
mengapa,ada apa gerangan kalian datang
ke sini?”
Wikana :”maaf pak sebelumnya, kita langsung
menyampaikan pada inti permasalahan. Hari kemarin kami sempat mendengar berita
dari radio luar negeri tentang kekalahan Jepang oleh bangsa sekutu.
Chairul shaleh :”nah,
maksud kami datang ke sini adalah untuk menyampikan keinginan kami dan
teman-teman yang lain agar kemerdekaan bangsa ini dapat di laksanakan secepatnya,
yaitu di hari esok 16 Agustus 1945”
(tok...........tok..........tok) belum sempat
Soekarno menjawab , tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dan lantuna salam
yang sempat memotong pembicaraan mereka.
“wa’alaikum salam warah matullah” ( jawab Soekarno) seraya meminta tolong kepada
Fatmawati untuk membukakan pintu.
Ternyata yang datang ke rumah Soekarno
adalah mohh Hatta an Ahmad Soebadjo.
Mereka lalu menghampiri Soekarno yang sedang berbincang dengan Wikana dan
Chairul shaleh.
Mohh
Hatta :”ramainya di sini, ada Wikana
dan Choirul shaleh juga, apa gerangan yang sedang kaian bicarakan.?”
Ahmad :”izinkan
kami untuk bergabung “
Soekarno :”sangat kebetulan kalian datang ,
dengan senang hati duduklah ! ada yang perlu kita bicarakan “
Akhirnya
Soekarno pun menjelaskan kepada Mohh Hatta dan Ahmad atas maksud kedatangan
golongan para muda tersebut.
Wikana :”ya , itu benar sekali.(ucapnya
meyakinkan gagasan Soekarno) kita harus secepatnya memproklamirkan kemerdekaan
bangsa Indonesia karena kali ini kekuasaan Indonesia sedang mengalami
kekosongan.”
Ahmad :”apa
maksud kalian Indonesia sdang mengalami kekosongan kekuasaan?”
Wikana :”ketiak kemarin Jepang kalah oleh
sekutu , berarti bangsa Indonesia sekarang sedang mengalami kekosongan
kekuasaan pak”
Mohh
Hatta :”bukanlah seperti itu, kita
tidak mungkin jika harus
mempercepat kemerdekaan itu!”
Soekarno :”benar itu, kalau sedang sudah kalah
oleh sekutu tetap saja bangsa Indonesia masih ada dalam kekuasaaan Jepang jadi
biarlah Jepang yang akan memberikan
kemerdekaan itu kepada kita”
Chairul shaleh :”tidak pak, apakah kita akan
menunggu kemungkina terburuk ketika Jepang telah kalah oleh sekutu., lalu dia
menyerahkan bangsa kita kepada sekutu?”
Wikana :”iu
akan semakin mempersult kita untuk merdeka”
Soekarno :”sudah, tenanglah! Kiat semua sangat
menginginkan kemerdekaan Indonesia cepat terlaksana. Namun kita pu harus
melihat lebih jauh tentang keadaan Indonesia sekarang. Kita harus mempu
mementukan waktu yang tepat”
Mohh
Hatta :” iya, janganlah kalian
tergesa-gesa dalam memutuskan kita masih perlu mengadakan rapat PPKI sebagai persiapan”
Chairul shaleh :”baiklah, hari ini kami akan
kembali, namun kami masih ingin kemerdekaan bangsa
Indonesia di laksanakan hari esok ! ”
Ahmad ”bersabarlah,
hingga waktunya tiba !”
Wikana :”baiklah, terima kasih atas waktu
yang telah bapak luangkan untuk berbicara dengan kami. Kami harus kembali
sekarang”
Soekarno :”tidaklah
mengapa, tenang saja kita pasti merdeka”
Chairul shalelh dan Wikana:” assalamu’alaikum”’
Golongan tua:” walaikum sallam”
Dengan
sedikit senyuman an rasa kecewa yang di rasa oleh keduanya akhirnya Chairul
shaleh dan Wikana pulang dari rumah Soekarno
dan kembali melakukan perkumpulan dengan para pemuda untuk membicarakan
hasil percakapan mereka dengan Soekarno.
Chairul shaleh :”assalamu’alaikum”
Para pemuda :”wa’alaikumsalam
“
Sukarni :”bagaimana
tanggapan Soekarno tentang keinginan
kita?”
Syutan sahrir :
”esok hari kita akan memproklamasikan kemerdekaan bukan?”
Wikana :”tenanglah
dahulu, mari kita duduk dan biarkan Chairul shaleh yang akan menjelaskan
kejadiannya”
Akhirnya
para pemuda pun duduk dan berkumpul di suatu ruangan Chairul shaleh lalu
membicarakan tentang tanggapan para golongan tua”
Chairul
Shaleh :”tadi saya dan wikana
telah menyampaikan keinginan kita untuk
merdeka hari esok , namun para golongan tua tidak menyetujui”
Sudanco singgih :”mengapa
mereka tidak menyetujui?”
Wikana :”
pak Soekarno masih menunggu Jepang yang akan yang akan memberikan kemerdekaan
itu kepada kita”
Sudanco
singgih :”lalu, apakah kita
akan berserah saja menunggu Jepang menyerah kita kepada sekutu?”
Chairul shaleh :”tenanglah, mohh hatta
berpenapat bahwa kita masih buuh rapat
PPKI sebagai persiapan, tapi kita tetap harus mendesak Soekarno agar dapat
melaksanakan proklamasi kemerdekaan scepatnya”
Syutan sahrir ”bagaimana kalau kita membawa
Soekarno dan Mohh Hatta ke Rengas Deklok
lalu memdesak keduanya agar mempecepat proklamasi kemerdekaan?”
Sudanco singgih :”tepatnya
kita culik saja mereka !”
Chairul Shaleh :”ide
yang bagus baiklah, kita laksanakan rencana tersebut esok pagi buta. Bagaimana
menurut kalian ?”
Wikana :”
saya menyetujuinya”
Para pemuda :”dan kami pun menyetujuinya “
Chairul shaleh :”baiklah, Sukarni.....
Sukarni :”iia
Chairul Shaleh ?”
Chairul Shaleh :” engkau dan sudanco singgih
yang akan mendapat tugas ini, bawalah Soekarno dan Mohh Hatta ke Rengas
Deklok!”
Sukarni dan Singgih :”baik, kami akan laksanakan
“
Keesokan
harinya Sukarni dan Sudanco singgih pun bergegas pergi ke Jakarta untuk menculik dan membawa Soekarno
Hatta ke Renggas Dengklok di pagi buta.
Sudanco singgih dan Sukarni :”assalamu’alaikum”
Soekarno :”wa’alaikum
salam”
Sudanco singgih :”pak kalian harus ikut bersama
kami ke Rengas Dengklok sekarang juga !”
M hatta :”ada
apa mengapa ? mengapa kami harus ikut bersama kalian ?”’
Sukarni :”pokoknya
bapak harus ikut ke Rengas Dengklok sekarang !”
Soekarno :”ada
apa sebenarnya ? tenanglah dan jelaskan mengapa kami harus ikut bersama kalian
pergi ke sana ?”
Sudanco singgih :”kita
harus bicarakan tentang kemerdekaan bangsa ini, maka, ayolah ikut bersama kami
ke Rengas Dengklok bersama kami !”
Soekarno :”tidak
seperti itu , kita tidak bisa memaksakan diri untuk memproklamasikan kemerdekaan secepatnya.”
M Hatta :”benar,
kita masih butuh rapat PPKI”
Sukarni :’sudahlah
ayo ikut kita !”
Soekarno :”baiklah, kita bicarakan saja hal ini
di sana, mari bug Hatta kita ikut saja mereka”
M Hatta :”baik
bung karno”
Setelah
debat yang cukup ketat terjadi, akhirnya Sukarni dan Sudanco singgih berhasil
menculik an mebawa Soekarno hatta ke Rengas Dengklok.
Pagi
menuju siang hari di Rengas Dengklok pemuda kini telah bertemu dengan Soekarno
Hatta dan segera mendesak mereka agar segera mempercepat Proklamasi.
Chairul Shaleh :”pak,
ayolah kita percepat kemerdkaan kita!”
Soekarno :”bersabarlah
sejenak wahai para pejuang, tenang saja kita pasti proklamasi”
Sudanco subeno:”kita tunggu apalagi pak ?”
Syutan sahrir :”benar,
sebenarnya apalagi yang kiat tunggu ?”
M hatta :”pada waktunya kita akan merdeka “
Soekarno :”nantikanalah
waktu itu wahai para pemuda”
Tiba-tiba saat pedebatan
kembali terjadi , datanglah Sudanco singgih , yang kemudian memanggil Chaerul
shaleh
Sudanco singgih :”tenanglah
kawan, ijinkan saya bersama Chairul shaleh, kemarilah sebentar!”
Pada
obrolan sudanco singgih dengan Chaerul Shaleh ia meminta agar dirinya dengan
Soekaro hatta di tinggalkan.
Chaerul pun kembali pada perkumpulan bersama
Sudanco singgih
Chaerul
Shaleh :”sudahalah kawan,.
Marilah kita tinggalakan Soekarno hatta bersama sudanco singgih!”
Setlah
para pemuda meninggalakan dengan Soekarno hatta saat itu’
Sudanco singgih :”pak
begini saja , apakah bapak akan membiarakan perpecahan terus terjadi antara
golongan tua dengan golongan mua ? padahal keduanya pun ingin segera merdeka
pak !”
Soekarno :”memang
benar, saya tidak akan membiarkan perpecahan ini terus terjadi, tapi untuk
melakukan proklamasi kita masih perlu persiapan lebih”
Sudanco singgih :”akankan
bapak rela bangsa kita teruus dalam jajahan ?”
Soekarno :”sungguh tiak, saya tidak ini bangsa kita terus menderita “
Soekarno :”sungguh tiak, saya tidak ini bangsa kita terus menderita “
M Hatta :”memang
benar gagasanmu Sudano singgih, tapi apakah kita tidak akan melakukan rapar persiapan?”
Sudanco singgih :”anggap
saja ini rapat persiapan pak, tidak usah bertele-tele, ingatlah ! bangsa kita
ingin segera mereka!”
Soekarno :”baikalah
wahai Sudanco singgih, saya akan menyutujui proklamasi akan di laksanakan
secepatnya, bagaimana denga engkau bung hatta?”
M Hatta :”baiklah,
jika itu yang terbaik saya menyutujuinya “
Akhirnya
Soekarno hatta pun menyutujui proklamasi di laksanaka secepatnya. Sudanco
singgih segera pergi ke Jakarta da memberitahukan hal ini kepada pemimpin
pemuda”
Sudanco singgih :”assalamu’alaikum”
Wikana :”wa’alaikum
salam”
Sudanco singgih :”Wikana, setelah kemarin saya bertemu dengan Soekarno
hatta akhirnya mereka menyetujui proklamasi di laksanakan secepatnya”
Wikana :”alahamdulillah
jika seperti itu, kebetulan hari ini sya akan ke rumah Ahmad Subarjodi rumah
Laksamana “
Sudanco singgih :”ada apa gerangan menemuinya?”
Wikana :
“ kami akan membicarakan tentang pelepasan Soekarno-Hatta dan tentang
kemerdekaan kita.”
Sundaco Singgih : “ Baiklah bila begitu, semoga
berhasil!
Wikana :
“ Saya tinggal dulu, Assalamu’alaikum.”
Sundaco Singgih : “ Wa’alaikum salam.”
Wikana
pun bergegas pergi ke rumah laksamana
Tadashi Maeda untuk menemui Achmad Soebaryo.
Wikana :
( tok.. tok.. tok... ) “ Assalamu’alaikum”
Laksamana :
“ Wa’alaikum Salam”
Wikana
pun menjelaskan maksud tujuannya datang ke rumah Laksamana.
Laksamana :
“ Ada apakah Wikana datang ke rumah saya?”
Wikana : “ Saya akan berteu dengan Achmad
Soebarjo tentang kemerdekaan dan saya rasa disinilah tempat yang aling aman
dari tentara jepang. Bolehkah kami berbicara disini?”
Laksamana :
“ Silahkan, dengan senang hati, mana
Achmad Soebarjo?
Wikana :
“ Dia akan segera datang”
Laksamana :
“Baiklah, silahkan masuk dan duduklah!”
Tidak
lama setela wikana datang, Achmad Soebarjo tiba dirumah Laksamana.
Achmad :
( tok... tok... tok..) Assalamu’alaikum
Laksamana :
“Wa’alaikum salam”
Laksamana :
mungkin itu pak Achmad Soebarjo, biar saya bukakan pintu.
“ pak Achman silhkan masik , Wikana sudah
menunggu”
Achmad :
“Terimaksih Laksamana. Marilah ikut sama kami disini!
Laksamana :
“ oh, silahkan, saya tinggal dulu ada urusan!
Setelah
bertatap muka, akhrnya dimulailah pembicaraan diantara keduanya.
Achmad :
“mengapa Soekarno dan Hatta ke Rengas Dengklok?”
Wikana : “kami hanya ingin kemerdekaan
dilaksanakan secepatnya. Maka dari itu kami membawa mereka kesana.
Achmad : tolong lepaskan mereka sekarang
juuga, saya akan memberikan jaminan
bahwa selambat-lambatnya keesokan hari Soekarno hatta memproklamasikan
kemerdekaan indonesia”
Wikana :”apa
benar itu adanya ?”
Ahmad ”benar nyawa saya menjadi
taruhannya”
Wikana :”baiklah jika seperti itu adanya,
jemput saja Soekarno hatta, merekka ada di Rengas Dengklok tempat kedudukan
kompi tentaraPETA, namun jangan lupa dengan janji bapak “
Ahmad :”terima
kasih atas informasinya saya akan jamin hal itu”
Ahmad
Soebarjo pun segera pergi ke Rengas Dengklok untuk menjemput Soekarno hatta .
ia kemudian bertemu dengan Subanco subeno(komandan kompi tentara PETA)untuk
meminta pembebasan keduanya.
Ahmad : ”assalamu’alikum”’
Subanco Subeno :”Wa’alaikum salam, ada apa
gerangan ke sini ?”
Ahmad :”saya ingin menjemut
Soekarno hatta ke Jakarta, dan sebagai jaminan besok kita akan melaksanakan
kemerdekaan bangsa Indonesia”
Sudanco subeno :”baikalah jika itu jaminannya,
mesti kau tepati, silahakan bertemu dan jemput Soekarno hatta untukkembali ke
Jakarta”
Ahmad
subarjo pu akhirnya dapat menemui Soekarno hatta
Ahmad :”selamat
siang bung Karno dan bung hatta”
Soekarno :”selamat
siang Ahmad subarjo”
Ahmad :”saya telah berbicara dengan pemuda dan
akhirnya mereka mengizinkan saya untuk menjemput bung karno namun dengan
persyaratan kita harus merdeka hari esok”
Soekarno :”baiklah,
kita akan memproklamasikan kemerdekaan hari esok, saya pun tidak ingin
perpecahan terus terjadi”’
M hatta :”benar,
mari kita ke Jakarta sekarang juga “’
Soekarno :”kita
langsung ke rumah Laksamana Tasadsi Maeda di sana tempat yang aman dari tentara
Jepang”
Ahmad :”baik
bung mari kita pergi!”
Ahmad Subarjo kembali ke
Jakarta dan berhasil menjemput Soekarno hatta . mereka langsung pergi ke rumah
laksamana maeda dan mulai merumuskan naskah proklamasi pukul 23.30 tanggal 6
Agustus 1945.
Soekarno :”selamat
malam Laksamana”
Laksamana :”selamat
malam pak”
Soekarno :”boleh
kami kemballi menggunakan tempat ini untuk merumuskan naksah proklamasi? Karena
hanya ini satu-satunya tempat yang aman”
Laksamana :”baiklah
dengan senang hati”
M hatta dan Ahmad :”terima kasih Laksamana”
Pada
saat tu juga mereka mulai merumuskan naskah proklamsi, yang di sakasikan oleh
pemuda yakni Sukarni dan Laksamana .
Soekarno :”baiklah,
kita mulai saja merumuskan naskah
proklamasi ini, bagaimana menurut kalian tentang isi proklamasi ini ?”
M hatta :”awalnya
kita harus memakai pernyataan tentang kemerdekaan bangsa ini”
Ahmad :”benar,
setelah itu di jantumkan beberapa penjelasan “
Soekarno :”baiklah,
benar saya tulis isi proklamasi tersebut, di mulai dari pernyataan kemerdekaan,
seperti apa itu bung ?”
M hatta :”begini
saja “kami bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya” untuk
paragraf pertama “
Soekarno :”bagaimana
jika kita cantumkan kenegaraan pada akhirnya , jadi tidak kemerdekaannya, namun
kemerdekaan Indonesia “
Ahmad :”ia
saya setuju dengan hal itu”
Soekarno :”lalu
apa yang kau maksud dengan beberapa penjelasan itu ?”
Ahmad :”makud
saya di sana tercantum enjelsan tentang perpindahan kekuasaan”
M hatta :”seperti
apa itu konteksnya?”
Ahmad :”bagaimana kalau seperti ini
:”hal-hal mengenai perpindahan kekuasaandan lain-lain, di selenggarakan secara
seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya?”
(Soekarno
pun menulis proklamasi yang di sumbangkan atas pemikiran Drs. Hatta dan Mr.
Subarjo)
Soekarno :”baik
jadi seperti ini kah isinya ......”
(sambil membacakan
tulisan yang telah di dapat )
Ahmad :”jangan lupa tempat dan tanggal waktu saat kita merdeka
“
Soekarno :”benar
sekali Djakarta 17-8-05”
Ahmad :”bagaimana
jika Djakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945”
M hatta :”ia,
itu lebih terdengar jelas, teks prokalamasi itu lalu di tanda tangani oleh
wakil bangsa Indonesia”
Soekarno :”baiklah, alhamdulillah teks
proklamasi ini telah selesai, sekarang
mari kita bicarakan hasilnya bersma para pemuda dan yang lainnya , bagaimana
pandanganmu Laksamana ?
Laksamana :”tinggal
bicarakan dengan yang lain”
Soekarno :”baiklah,
mari bung hatta dan ahmad subarjo”
Mereka
akhirnya menemui para pemuda yang sudah berkumpul di serambi muka .
Soekarno :”hai
para pejuang, ini rumusan teks proklamasi itu “
Para
pemuda lalu melihat bersama –sama isi teks proklamasi tersebut
M hatta :”bagaimana
jika kita semua menadatangani teks ini seperti saat dekralasion”
Sukarni :”menurut
saya lebih baik bung karno dan bung hatta saja ang menandatanganinya atas nama
bangsa Indonesia”
Para pemuda :”benar
kami setuju”
Akhirnya
soekarno hatta pun mendatangani teks proklamasi kemerdekaan itu,
Syutan sahrir :”lalu
bagaimana dengan bendera Indonesia ?”
Soekarno :”biar
fatmawati saja yang akan menjaitnya, bagaimana Fatmawati?”
Fatmawati :”baik
kang mas”
Chaerul shaleh :”dimana kita akan melaksanakan
proklamasi kemerdekaan ?”
Sukarni :”di
lapangan ikada saja “
Wikana ”benar,
di sana saja”
Soekarno :”tinggal
selangkah lagi menuju merdeka “
Keesokanharinya tanggal 17 Agustus 1945
Sukarni :”assalamu’alaikum”
Soekarno :”wa’alaikum
salam”
Sukarno :”pak
saya ingin melapor, lapangan ikada ternyata tidak dapat di gunakan karena
terlalu berbahaya”
Soekarno :”tentara
Jepang pasti menjaganya, baiklak biar pembacaan
proklamasinkita laksanakan di halaman rumah kediaman saya beritahu yang lain”.
Sukarni :”baik
pak laksanakan”
Sukarni
pun segera memberitahukan kepada para pemuda tentang hal itu, akhirnya pada
pukul 10.00 hari jum’at tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno membacakan proklamasi
yang di awali oleh pidato singkatnya di halam rumah kediaman keluarga bung
karno. Jalan Pegangsaan Timur no56 16 Jakarta.
Created By : Siti Nur Fatimah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar